Wednesday, October 12, 2011

Ketika kau berubah, lalu kemana sahabatku yang dulu ku kenal?

Sahabatku yang jauh disana, mungkin aku bukanlah teman yang bisa memberimu kebaikan. Mungkin aku bukanlah teman yang bisa memberimu perubahan ke arah yang lebih baik, seperti teman-temanmu sekarang. Mungkin aku adalah teman yang bodoh, tak bisa menerima keadaanmu yang telah kini berubah. Mungkin aku adalah teman yang harus kau lupakan, karena aku menganggapmu terlalu berlebihan dan telah berburuk sangka kepadamu, tentang alasan mengapa kau berubah sekarang. Tapi inilah aku, yang dua tahun duduk berdua denganmu dalam sebuah kereta dengan perjalanan panjang melewati pemberhentian yang telah mendewasakan kita, yang telah mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang harus diusahakan dengan perjuangan, tentang sebuah fase yang bersama-sama kita lewati, dengan suka duka nya masa SMA.
Sahabatku, maafkan aku. Aku belum bisa menerima perubahanmu sekarang. Mungkin karena jarak dan intensitas pertemuan kita yang minim, sehingga aku belum sempat mendengar cerita, opini, alasan yang mungkin bisa membuat ku yakin bahwa kau berada dalam sebuah lingkungan yang baik. Aku hanya ingin kau tidak salah memilih salah, aku hanya ingin kau menjadi sosok yang It's true of yourself. 

Atau mungkin karena aku yang masih jauh mengenal ajaran-ajaran kebenaran agamaku sendiri?
the more I thought of you, the more I felt you are really different from the last we met. I'm afraid you will hate and humiliate me by your life concept. I don't ever thing it's good or bad, but I hope you will be my ordinary, Sulistiana Febriawati.

Kepada Sulistiana Febriawati, yang aku kenal, selama dua tahun, yang aku sayang, yang aku banggakan, yang aku temui untuk terakhir kali, sebelum menjadi mahasiswi.
Dimana dirimu?????

1 comment: