Tuhan, jikalau lisan ini tak sanggup memujiMu dalam sebaris doa, maafkan. Biarkan tangan ini yang bergerak dengan sendirinya, menuliskan begitu banyak hal yang ingin aku syukuri kepadaMu. Biarkan otak ini berputar keras, mencari kata-kata yang indah untuk Engkau baca kemudian. Biarkan hati ini menjadi basah, karena dengan mengingatmu, bongkahan keangkuhanku luruh, dan tak bersisa. Maafkan bila raga ini tak terjaga, dari dosa dan amarah. Dari nafsu dan keingkaran. Dari noda hitam nan pekat dari sebuah kesalahan, dari sebuah rongga yang gelap yang bernama : kehampaan.
***
Biarkan aku melukiskan tanda kecintaanku padaMu, kepada mereka, kepada dia, kepada semuanya yang telah berhias keindahan. Dan kepada diri ini, yang masih menangisi dirinya sendiri, untuk sebuah penyesalan. Kesyukuran yang aku sampaikan ini, biarlah menjadi pengawal pagi di bawah atap sinaran sang matahari.
***
Allah, tumbuhkanlah aku dalam Iman dan Islam, dalam kesyukuran, dalam keikhlasan, dalam kelapangan, dan dalam sebuah kedekatan, karena dengan bersamaMu, jiwa ini menjadi tenang dan sanggup melewati jalanan yang mustahil aku lewati sendirian.
No comments:
Post a Comment